Metalurgi
serbuk adalah suatu kegiatan yang mencakup pembuatan benda komersial dari
serbuk logam melalui penekanan. Proses ini dapat disertai pemanasan akan tetapi
suhu harus berada dibawah titik cair serbuk. Pemanasan selama proses penekanan
atau sesudah penekanan yang dikenal dengan istilah sinter menghasilkan pengikatan partikel halus.dengan demikian
kekuatan dan sifat-sifat lainnya meningkat.Kobal atau jenis logam lainnya
diperlukan untuk mengikat partikel tungsten, sedangkan grafit ditambahkan pada
serbuk logam bantalan untuk meningkatkan kualitas bantalan.
I. SIFAT-SIFAT KHUSUS SERBUK LOGAM
Ukuran
Partikel ,bentuk dan distribusi ukuran serbuk logam mempengaruhi karakteristik
dan sifat fisis dari benda yang dimampatkan. Serbuk dibuat menurut spesifikasi
a.l bentuk, kehalusan, distribusi ukuran partikel, mampu alir(flowability),
sifat kimia, mampu tekan(compressibility), berat jenis semu dan sifat sinter.
Bentuk
Bentuk partikel
serbuk tergantung pada cara pembuatannya, dapat bulat, tak teratur, dendritik,
pipih atau bersudut tajam
Kehalusan
Kehalusan
berkaitan erat dengan ukuran butir dan ditentukan dengan mengayak serbuk dengan
ayakan standar atau dengan pengukuran mikroskop. Ayakan standar berukuran mesh
36 sampai 850um digunakan untuk mengecek ukuran dan menentukan distribusi
ukuran pertikel dalam daerah tertentu.
Distribusi Ukuran Partikel
Dengan
distribusi ukuran partikel ditentukan jumlah partikel dari setiap ukuran
standar dalam serbuk tersenut.Pengaruh distribusi terhadap mampu alir, berat
jenis semu dan porositas produk cukup besar. Distribusi tidak dapat diubah
tanpa mempengaruhi ukuran benda tekan.
Mampu Alir
Mampu alir
merupakan karakteristik yang menggambarkan sifat alir serbuk dan kemampuan
memenuhi ruang cetak. Dapat digambarkan sebagai laju alir melalui suatu celah
tertentu.
Sifat Kimia
Terutama
menyangkut kemurnian serbuk, jumlah oksida yang diperbolehkan dan kadar elemen
lainnya.
- Kompresibilitas
Kompresibilitas
adalah perbandingan volum serbuk semula dengan volum benda yang ditekan. Nilai
ini berbeda-beda dan dipengaruhi oleh distribusi ukuran dan bentuk butir.
Kekuatan tekan mentah tergantung pada kompresibilitas.
- Berat Jenis Curah
Berat
jenis curah atau benda jenis serbuk dinyatakan dalam kilogram per meter kubik. Harga
ini harus tetap, agar jumlah sebuk yang mengisi cetakan setiap waktunya tetap
sama.
- Kemampuan Sinter
Sinter
adalah Proses pengikatan partikel melalui proses pemanasan.
II. CARA PEMBUATAN SERBUK
Berbagai
jenis serbuk logam, karena memiliki ciri-ciri fisis dan kimia tertentu
memerlukan cara pembuatan yang berbeda.
Pemesinan
akan menghasilkan partikel yang kasar dan digunakan untuk membuat serbuk
magnesium. Proses
Penggilingan
dengan memanfaatkan berbagai macam jenis mesin penghancur, mesin giling
dan mesin tumbuk dapat menghancurkan berbagai jenis logam. Proses ini juga
dimanfaatkan pada pembuatan zat pigmen dari bahan yang duktil, dan diperoleh
partikel berbentuk serpih. Biasanya ditambahkan minyak untuk mengecah
penggumpalan.
Shotting adalah operasi dimana logam cair
dituangkan melalui suatu saringan atau lubang disusul dengan pendinginan dalam
air.Proses ini menghasilkan partikel yang bulat atau lonjong. Logam pada
umumnya dapat di “shot” namun kerap kali ukuran partikel yang dihasilkan
terlalu besar.
Atomisasi,
atau penyemprotan logam, merupakan cara yang baik untuk membuat serbuk dari
logam suhu rendah seperti timah hitam,alumunium,seng dan timah putih. Bentuk
partikel tidak teratur dan ukurannya pun berbeda-beda. Proses ini disebut granulasi tergantung pada pembentukan
oksida pada permukaan partikel selama proses pengadukan.
Pengendapan
elektrolitik (Electrolytic deposition) adalah cara yang umum diterapkan
untuk mengolah besi, perak, tantalum dan beberapa jenis logam lainnya. Untuk
membuat serbuk besi digunakan elektroda pelat baja yang dipasang sebagai anoda
dalam tangki yang mengandung elektrolit. Pelat baja tahan karat ditempatkan
dalam tangki sebagai katoda dan besi mengendap pada elektroda tersebut.
Digunakan arus searah dan setelah + 48 jam, diperoleh endapan setebal 2 mm.
Pelat katoda kemudian dikeluarkan dan besi elektrolitik dikeruk. Besi yang
sangat rapuh ini dicuci lalu disaring, Serbuk lalu dianil untuk pelunakan. Pada
proses reduksi, oksida logam direduksi menjadi serbuk dengan mengalirkan gas
pada suhu dibawah titik cair. Untuk serbuk besi, biasanya digunakan kerak,
suatu oksida besi. Oksida ini dicampur dengan serbuk kokas dan dimasukan
kedalam tanur putar.
Pada
ujung pelepasan, campuran ini dipanaskan sampai 1050 C, hal ini menyebabkan
karbon bereaksi dengan oksigen yang terdapat dalam oksida besi. Terbentuklah
gas yang dialirkan keluar. Besi yang tertinggal cukup murni dan berbentuk
spons. Serbuk logam lainnya seperti;wolfram, molibden, nikel dan kobal dibuat
dengan proses yang sama.
Cara
produksi yang lain meliputi presipitasi, kondensasi dan proses kimia telah
dikembangkan untuk menghasilkan serbuk logam.
III. PEMBENTUKAN
Serbuk
untuk produk tertentu harus dipilih dengan teliti agar terjamin proses
pembentukkan yang ekonomis dan diperoleh sifat-sifat yang diinginkan dalam
produk akhir.
- Penekanan (pressing)
Serbuk ditekan dalam die baja dengan tekanan sebesar 20
sampai 1400 MPa. Karena partikel yang lunak ditekan dengan mudah, serbuk yang
bersifat plastis tidak memerlukan tekanan yang tinggi. Sedang untuk yang serbuk
lebih keras untuk mencapai berat jenis yang memadai diperlukan tekanan yang
lebih besar.
Berat Jenis dan kekerasan meningkat dengan meningkatnya
tekanan, akan tetapi selalu ada tekanan optimum. Diatas tekanan ini peningkatan
sifat-sifat tidak berarti lagi.Untuk tekanan yang lebih tinggi, diperlukan die
yang kuat dan mesin pres berkapasitas tinggi., oleh karena itu dengan
sendirinya ongkos produksi naik dengan meningkatnya tekanan.
Umumnya mesin pres yang dikembangkan untuk proses lain dapat
dimanfaatkan pula untuk metallurgi serbuk. Meskipun pres mekanik banyak
digunakan karena laju produksinya yang tinggi, pres hidrolik digunakan bila
benda besar dan bila diperlukan tekanan yang tinggi. Pres “punch” tunggal dan
pres “multi punch rotary” berkecepatan tinggi didisain sedemikian rupa sehingga
operasinya, mulai pengisian cetakan dengan serbuk, pengeluaran benda cetak
jadi, berlangsung secara kontinu atau bertahap.
Pres meja putar mempunyai laju produksi yang tinggi, karena
dilengkapi dengan serangkaian lubang die, yang dilengkapi dengan pons atas dan
bawah selama produksi meja berputar, operasi pengisian, penekanan dan
pengeluaran produk secara bertahap. Pada gambar dibawah tampak susunan pons dan
die yang sederhana unbtuk memadatkan serbuk logam. Ada dua penekanan, penekanan atas yang sesuai
dengan bentuk bagian atas dari benda dan penekanan bawah yang sesuai dengan die
bagian bawah.
Penekanan bawah sekaligus berfungsi sebagai ejaktor untuk
mengeluarkan benda yang telah dicetak . Ruang die harus halus untuk mengurangi
gesekan dan harus tirus sedikit untuk memudahkan pangeluaran benda. Gesekan
dinding akan mengurangi tekanan keserbuk dan bila tekanan bekerja pada satu
sisi saja, dalam benda itu sendiri akan timbul perbedaan berat jenis (dari atas
ke bawah). Oleh karena itu digunakan penekanan baik dari atas maupun dari
bawah. Jarak penekanan tergantung pada rasio kompresi serbuk. Untuk besi dan
tembaga, harga berkisar antara 2½ sampai 1. Ruang die diisi sampai ketinggian
tiga kali tinggi benda jadi. Bentuk benda yang dikeluarkan , yang disebut
kompak mentah, telah menyerupai produk akhir akan tetapi kekuatannya masih
rendah, kekuatan akhir diperoleh setelah proses sinter.
- Peningkatan Kepadatan Secara Sentrifugal
Pemadatan sentrifugal merupakan suatu cara untuk menghasilkan
benda dengan berat jenis yang merata khusunya untuk serbuk logam berat. Cetakan
didiisi dengan serbuk kemudian diputar hingga mencapai tekanan sekitar 3 MPa.
Akan tetapi diperoleh berat jenis yang merat, karena gaya sentrifugal bekerja pada masing-masing
partikel serbuk.Setelah dikeluarkan dari cetakan, kompak diolah seperti
lazimnya. Teknik ini hanya diterapkan pada benda yang dibuat dari serbuk logam
berat seperti karbida wolfram. Bentuk benda sedapat mungkin uniform, oleh
karena ketebalan yang berbeda-beda menghasilkan benda yang kurang merata
padatnya.
- Cetakan Slip
Kompak mentah serbuk wolfram, molibden dan serbuk lainnya
kadang-kadang dibuat dengan metode slip. Serbuk yang diubah menjadi campuran
kental, mula-mula dituangkan dalam cetakan yang dibuat dari gips. Karena
cetakan ini poreus, cairan terserap dan terbentuklah lapisan bahan yang padat
pada permukaan cetakan. Setelah terbentuk lapisan dengan ketebalan tertentu,
Cairan kental yang berlebihan dituangkan keluar menghasilkan benda yang berongga.
Prosedur ini sangat sederhana dan memungkinkan dibentuknya benda dengan
berbagai bentuk dan ukuran. Proses ini banya digunakan untuk membuat
benda-benda keramik.
- Ekstruksi
Benda berbentuk panjang dibuat dengan proses ekstrusi.
Perkembangan dibidang ini memungkinkan dibentukknya benda dari serbuk dengan
berat jenis yang tinggi dan sifat mekanik yang baik. Cara ekstrusi bergantung
pada karakter serbuk, beberapa jenis serbuk memerlukan ekstrusi dingin denngan
bahan pengikat sedang lainnya dapat dipanaskan sampai suhu ekstrusi tertentu.
Umumnya serbuk ditekan, membentuk billet, disusul dengan
pemanasan atau sinter dalam lingkungan tanpa oksidasi sebelum dimasukkan dalam
pres. Ada
kalanya untuk menghindarkan terjadinya oksidasi, billet tadi dimasukkan dalam
wadah logam yang ditutup rapat sebelum dimasukkan kedalam pres. Proses ini
banyak diterapkan pada pembuatan elemen bahan baker padat nuklir dan bahan
lainnya seperti untuk penggunaan pada suhu tinggi. Logam-logam lainnya seperti
alumunium, tembaga, nikel dapat diekstrusi juga.
- Sinter Gravitasi
Lembaran logam dengan porositas terkendali dapat dibuat
dengan proses sinter gravitasi. Proses ini banyak diterapkan untuk pembuatan
lembaran baja tahan karat. Serbuk dengan ketebalan merata diletakkan diatas
tatakan keramik dan disinter lagi selama 48 jam dalam lingkungan gas ammonia
pada suhu tinggi. Lembaran tersebut kemudian digiling agar ketebalan merata dan
agar memiliki penyelesaian permukaan yang lebih baik. Lembaran tadi kemudian
dapat dibentuk lebih lanjut. Lembaran baja porous tahan karat digunakan sebagai
filter diindustri minyak bumi dan kimia.
- Mengerol
Dari tempat pengumpan, serbuk dimasukkan diantara dua rol
yang menenekan dan membentuknya menjadi lembaran dengan kekuatan yang memadai
sehingga dpat dimasukkan dalam dapur sinter. Lembaran tersebut kemudian dirol
melalui beberapa pasangan rol lainnya dan mengalami perlakuan panas selanjutnya
bila diperlukan. Dengan mencampurkan serbuk sebelum memasuki rol, dapat dibuat
lembaran paduan. Serbuk logam yang dapat dirol menajadi lembaran adalah
tembaga, kuningan, perunggu, monel, dan baja tahan karat. Sifat mekanik
yangmerata dan porositas yang terkendali dapat dihasilkan proses rol ini.
- Pencetakan Isostatik
Merupakan suatu cara untuk mendapatkan serbuk logam dengan
berat jenis merata pada operasi pemampatan. Metode ini penting karena disini
digunakan tekanan yang tinggi yang menghasilkan produk yang padat; media
penekanan adalah gas disebut penekanan hidrostatik jika digunakan media zat
cair.
Proses ini menghasilkan produk yang padat yang mempunyai
kekuatan merata dalam segala arah, selain itu harga peralatan relative murah
dan kekuatan kompak mentah jauh lebih baik dibandingkan dengan cara lain.
Serbuk logam yang dapat dibentuk dengan penekanan isotatik ialah alumunium,
magnesium, beryllium, besi, wolfram dan baja tahan karat.
- Pemampatan Eksplosif
Umumnya diterapkan pada logam yang sulit dipadatkan. Cara ini
dapat menghasilkan tekanan yang tinggi sehingga diperoleh produk yang padat .
Dengan demikian waktu sinter dikurangi, dan penciutan kompak juga berkurang.
Desain die sederhana sehingga didapatkan penghematan yang berarti.
Desain yang digunakan umumnya mempunyai sistem tetutup.
Sebuah atau beberapa buah penekan ditempatkan disekitar serbuk logam dan
dikendalikan oleh pelat yang berhubungan dengan ruang ledakan. Desain lainnya
menggunakan air yang dimasukkan dalam silinder. Pada serbuk bekerja tekanan
hidrostatik yangberasal dari ledakan ujung silinder.
- Proses Serat Logam
Produk yang dibuat dari serbuk banyak digunakan untuk filter,
peredam getaran, pelat getaran, pelat baterai, dan penahan nyala api. Berbagai
logam dan paduannya dapat dibentuk dengan cara ini. Serat dibuat dengan dari
kawat halus atau serabut logam yang kemudian dipotong dengan panjang tertentu.
Karena penggunaan serat yang lurus kurang menguntungkan, serat biasanya ditekuk
atau dibuat berikal. Kemudian serabut logam dicampur dengan Lumpur cair dan
dituangkan pada landasan yang berpori. Setelah cairan keluar, diperoleh
lempengan serabut dengan arah acak yang kemudian ditekan dan disinter. Berat jenis
kemudian ditingkatkan melalui penggilingan atau penekanan. Logam dan paduan
umumnya dapat dibuat dengan teknik ini. Sifat menakik nya tunduk pada hukum
Hooke.
IV. SINTER
Sinter
adalah Pemanasan kompak mentah sampai suhu tinggi. Pada proses sinter, benda
padat terjadi karena membentuk ikatan-ikatan. Panas menyebabkan bersatunya
partikel dan efektifitas reaksi tegangan permukaan meningkat. Selama proses ini
terbentuklah batas-batas butir, yang merupakan tahap permulaan rekristalisasi.
Disamping itu, gas yang menguap. Suhu sinter umumnya berada dibawah titik cair unsur
serbuk utama. Hasil percobaan menunjukkan bahwa ada suhu sinter optimal.
Untuk
proses sinter serbuk logam umumnya dapat digunakan dapur komersil yang ada,
namun beberapa jenis logam tertentu memerlukan dapur-dapur khusus. Suhu sinter untuk
besi adalah 1095º C, baja tahan karat 1180 ºC, tembaga 870 ºC dan karbida
tungsten 1480 ºC . Waktu sinter berkisar antara 20 samapai 40 menit. Waktu
pemanasan berbeda untuk jenis logam yang berlainan dan tidak diperoleh manfaat
tambahan dengan perpanjangan waktu pemanasan. Lingkungan sangat berpengaruh
karena benda mentah terdiri dari partikel yang kecil yang mempunyai daerah
permukaan yang luas. Oleh karena itu lingkungan harus terdiri dari gas reduksi
atau nitrogen untuk mencegah terbentuknya lapisan oksida pada permukaan selama
proses sinter. Ada
terdapat dua dapur yaitu , dapur satuan (batch type furnace) dan dapur kontinu.
Pada dapur kontinu terdapat sabuk yang terdiri dari jalinan kawat dimana
diletakkan kompak mentah, yang bergerak.
V. PENEKANAN PANAS
Penekanan
panas dapat menghasilkan benda mentah yang lebih kuat dan keras, dimensi yang
lebih tepat dan berat jenis yan lebih tinggi. Faktor yang merupakan hambatan
ialah mahalnya cetakkan (die) kesulitan pemanasan dan kesulitan dalam
mengendalikan lingkungan dan waktu yangdiperlukan untuk menyelesaikan satu
siklus.
VI. SINTER LATU (SPARK SINTERING)
Sinter
latu merupakan Suatu proses dimana serbuk ditekan dan disinter sekaligus dalam
waktu yang sangat singkat yaitu 12 sampai 15 detik. Suatu latu listrik
berenergi tinggi yang berasal dari rangkaian Kondensator dalam satu atau dua
detik dapat menghilangkan kotoran permukaan partikel serbuk. Hal ini menyebakan
partikel menjadi satu, seperti terjadi pada proses sinter bias, dan
terbentuklah suatu satuan massa
yang padat. Segera setelah latu terbentuk, arus akan mengalir selama 10 detik,
suhu berada dibawah titik cair serbuk dan terjadi ikatan kristal antar
partikel. Pada tahap akhir, benda yang terletak di antara elektroda ditekan
secara hidrolik untuk meningkatkan kepadatannya.
VII. PENYELESAIAN
Peresapan Minyak
Bantalan yang dibuat dari benda berpori merupakan salah
satu produk penting. Porositas berkisar antara 25 sampai 35 % karena porositas
yanglebih tinggi akan mengurangi kekuatan bantalan. Peresapan minyak dilakukan
dengan mencelupkan bantalan sinter dalam minyak yang dipanaskan untuk waktu
tertentu atau melalui perlakuan vakum yang jauh lebih cepat.Akibatnya gaya kapiler bantalan akan
“menekan” minyak. Minyak tersebut akan dilepaskan selama pemakaian bantalan.
Bantalan umumnya dibuat dari brons atau campuran besi yang berpori.
Inflitrasi
Adalah proses pengisian pori produk sinter dengan logam cair untuk
mengurangi porositas atau untuk mningkatkan sifat fisik. Pada proses ini, titik
air logam pengisi harus jauh lebih rendah dari titik cair logam padat.
Sebelumnya perlu ada perlakuan kimia agar kemampuan inflitrasi meningkat
Penempatan Ukuran (sizing atau
coining)
Pengerjaan dingin ini akan meningkatkan kekerasan dan
kehalusan permukaan dan ketepatan ukuran. Berat jenis benda juga meningkat.
Perlakuan Panas
Porositas sangat mempengaruhi laju aliran panas melalui
benda dan dapat menyebabkan timbulnya pengotoran dibagian dalam bila digunakan
perlakuan panas dengan dapur garam. Karburisasi cair tidak dianjurkan untuk
perlakuan permukaan benda serbuk.
Pelapisan
Benda dengan berat jenis yang lebih tinggi dapat dilapis
seperti biasa. Benda jadi dengan berat jenis rendah atau sedang harus mengalami
perlakuan pendahuluan untuk menutup pori
(remik). Antara lain “peeningt”, penyikatan atau peresapan resin plastic akan
menutup permukaan pori
dan mencegah terperangkapnya garam yang dapat menimbulkan terjadinya bisul.
Setelah persiapan barulah dapat dilakukan proses pelapisan.
Pemesinan
Produk serbuk logam dapat ditekan dalam cetaka untuk
memperoleh bentuk akhir dengan dimensi yang tepat. Akan tetapi produk yang
berulir, bertakik, beralur dalam atau berlubang tidak dapat dibuat secara
metallurgi serbuk dan harus diselesaikan dengan pemesinan.
Pisau potong karbida tungsten biasas digunakan untuk ini
meskipun pisau potong baja kecapatan tinggi dapat digunakan pila. Sewaktu
pemotongan jangan menggunakan cairan pendingin oleh karena hal itu dapat
menyebabkan terjadinya korosi.
KEUNTUNGAN DAN KETERBATASAN METALLURGI
SERBUK
- KEUNTUNGAN
1. Proses ini dapat menghasilkan karbida sinter,
bantalan porous dan produk bimetal
yang terdiri dari lapisan serbuk logam yang berbeda.
2. Proses ini dapat menghasilkan produk dengan
porositas yang terkendali.
3. Proses dapat menghasilkan bagian yang kecil dengan
bertoleransi yang ketat dan permukaanyang halus dalam jumlah banyak dan mampu
bersaing dengan cara pemesinan.
4. Serbuk yang murni menghasilkan produk yang
murni pula.
5. Proses ini sangat ekonomis karena tidak ada bahan
yang terbuang selama proses produksi.
6. Upah buruh rendah karena tidak diperlukan tenaga
dengan keahlian khusus untuk menjalankan mesin presdan mesin-mesin lainnya.
- KETERBATASAN
1. Serbuk logam mahal dan terkadang sulit
penyimpanannya karena mudah terkontaminasi
2.
Alat peralatan mahal.
3. Beberapa jenis produk tidak dapat dibuat scara
ekonomis karena keterbatasan kapasitas mesin pres dan rasio kompresi berbagai
jenis serbuk.
4. Bentuk yang sulit atau rumit tidak dapat dibuat
karena selama penekanan (pemampatan) serbuk logam tidak mampu mengalir mengisi
ruangan cetakan.
5. Pada serbuk logam yang mempunyai titik cair yang
rendah seperti tin, timah hitam, seng, dan cadmium mungkin timbul kesulitan
dalam sinter. Oksida-oksida logam tersebut tidak dapat direduksi pada suu
dibaawah titik cair logam tersebut; oleh karena itu oksida tetap ada, dan akan
menimbulkan kesulitan padawaktu sinter dan menghasilkan produk yang tidak
bermutu.
6. Beberapa jenis serbuk logam yan halus merupakan
sumber bahaya ledakan dan kebakaran
7. Dengan proses ini sulit mendapatkan kepadatan yang
merata.
PRODUK SERBUK LOGAM
A.
Saringan Logam
Saringan logam serbuk yang permanen
mempunyai kekuatan dan ketahanan terhadap kejutan yang lebih baik
dibandingkandengan filter keramik dan mempunyai porositas sampai 80%. Dapat
dibuat filter serabut logam dengan porositas 97%. Filter jenis ini sigunakan
untuk menyaring cairan dingin atau panas dan udara.
B.
Karbida Semented
Partikel
karbida tungstendicampur denga pengikat kobal, kemudian ditekan dan dibentuk
lalu disinter pada suu tertentu diatas titik cair logam matriks, sehingga
mengasilkan karbida semented yang banyak digunakan sebagai alat potong dan
cetaka (die).
C.
Roda Gigi dan Rotor Pompa
Roda
Gigi dan Rotor Pompa dibuat dari serbuk besi yang dicampur dengan grafit
secukupnya agar mempunyai kandungan karbon sesuai dengan yang diiinginkan. Dengan
proses ini akan diperoleh porositas sekitar 20% dan setelah disinter, pori-pori
diresapi dengan minyak sehingga kebisingan penggunaanya dapat dibatasi.
D.
Sikat Motor
Sikat
untuk motor dibuat dengan mencampurkan tembaga dengan grafit perbandingan tertentu
sehingga bendamentahmempunyai kekuatan mekanik yang memadai. Untuk meningkatkan
daya tahan aus, dapayt ditambahkan timah putih atau tima hitamsecukupnya.
E.
Bantalan Berpori
Umumnya
bantalan berpori dibuat dari serbuk tembaga. Timah putih dan grafit atau
campuran serbuk logamlainnya. Setelah disinter, bentalan diselesaikan sehingga
mempunyai ukuran yang tepat kemudian diresapi denga minyak melalui perlakuan
vakum. Porositas dalam bantalan dapat diatur denga cermat dan berkisar sampai
40% ( volum).
F.
Magnit
Magnit
kecil yang bermutu tinggi dapat dibuat dari campuran serbuk besi alumunium,
nikel, dan kobal. Magnit alnico yan gterdiri dari serbuk besi dan alummunium
jauh lebih baik daripada magnit cor.
G.
Kontak Listrik
Kontak
listrik banyak dibuat secara metaurgi serbuk, karena beberapa jenis serbuk
logam dapat dicampurkan dan sekaligus tetap memiliki karakteristik khusus
masing-masing. Kontak listrik harus tahan aus dan suhu tinggi dan disamping itu
tetap memiliki day6a hantar listrik yang baik. Telah dikembangkan campuran
logam seperti: tungsten-tembaga, tungsten-kobalt, tungsten-perak,
perak-molibden dan tembaga-nikel-tungsten untuk peralatan /perlengkapan
listrik.