ulcsE-sjS4mu3lG7fM5FWpymjCs

Senin, 12 September 2011

METALURGI SERBUK


Metalurgi serbuk adalah suatu kegiatan yang mencakup pembuatan benda komersial dari serbuk logam melalui penekanan. Proses ini dapat disertai pemanasan akan tetapi suhu harus berada dibawah titik cair serbuk. Pemanasan selama proses penekanan atau sesudah penekanan yang dikenal dengan istilah sinter menghasilkan pengikatan partikel halus.dengan demikian kekuatan dan sifat-sifat lainnya meningkat.Kobal atau jenis logam lainnya diperlukan untuk mengikat partikel tungsten, sedangkan grafit ditambahkan pada serbuk logam bantalan untuk meningkatkan kualitas bantalan.

I. SIFAT-SIFAT KHUSUS SERBUK LOGAM
Ukuran Partikel ,bentuk dan distribusi ukuran serbuk logam mempengaruhi karakteristik dan sifat fisis dari benda yang dimampatkan. Serbuk dibuat menurut spesifikasi a.l bentuk, kehalusan, distribusi ukuran partikel, mampu alir(flowability), sifat kimia, mampu tekan(compressibility), berat jenis semu dan sifat sinter.
Bentuk
Bentuk partikel serbuk tergantung pada cara pembuatannya, dapat bulat, tak teratur, dendritik, pipih atau bersudut tajam
Kehalusan
Kehalusan berkaitan erat dengan ukuran butir dan ditentukan dengan mengayak serbuk dengan ayakan standar atau dengan pengukuran mikroskop. Ayakan standar berukuran mesh 36 sampai 850um digunakan untuk mengecek ukuran dan menentukan distribusi ukuran pertikel dalam daerah tertentu.
Distribusi Ukuran Partikel
Dengan distribusi ukuran partikel ditentukan jumlah partikel dari setiap ukuran standar dalam serbuk tersenut.Pengaruh distribusi terhadap mampu alir, berat jenis semu dan porositas produk cukup besar. Distribusi tidak dapat diubah tanpa mempengaruhi ukuran benda tekan.



Mampu Alir
Mampu alir merupakan karakteristik yang menggambarkan sifat alir serbuk dan kemampuan memenuhi ruang cetak. Dapat digambarkan sebagai laju alir melalui suatu celah tertentu.
Sifat Kimia
Terutama menyangkut kemurnian serbuk, jumlah oksida yang diperbolehkan dan kadar elemen lainnya.
  • Kompresibilitas
Kompresibilitas adalah perbandingan volum serbuk semula dengan volum benda yang ditekan. Nilai ini berbeda-beda dan dipengaruhi oleh distribusi ukuran dan bentuk butir. Kekuatan tekan mentah tergantung pada kompresibilitas.
  • Berat Jenis Curah
Berat jenis curah atau benda jenis serbuk dinyatakan dalam kilogram per meter kubik. Harga ini harus tetap, agar jumlah sebuk yang mengisi cetakan setiap waktunya tetap sama.
  • Kemampuan Sinter
Sinter adalah Proses pengikatan partikel melalui proses pemanasan.

II. CARA PEMBUATAN SERBUK
Berbagai jenis serbuk logam, karena memiliki ciri-ciri fisis dan kimia tertentu memerlukan cara pembuatan yang berbeda.
Pemesinan akan menghasilkan partikel yang kasar dan digunakan untuk membuat serbuk magnesium. Proses
Penggilingan dengan memanfaatkan berbagai macam jenis mesin penghancur, mesin giling dan mesin tumbuk dapat menghancurkan berbagai jenis logam. Proses ini juga dimanfaatkan pada pembuatan zat pigmen dari bahan yang duktil, dan diperoleh partikel berbentuk serpih. Biasanya ditambahkan minyak untuk mengecah penggumpalan.
Shotting adalah operasi dimana logam cair dituangkan melalui suatu saringan atau lubang disusul dengan pendinginan dalam air.Proses ini menghasilkan partikel yang bulat atau lonjong. Logam pada umumnya dapat di “shot” namun kerap kali ukuran partikel yang dihasilkan terlalu besar.
Atomisasi, atau penyemprotan logam, merupakan cara yang baik untuk membuat serbuk dari logam suhu rendah seperti timah hitam,alumunium,seng dan timah putih. Bentuk partikel tidak teratur dan ukurannya pun berbeda-beda. Proses ini disebut granulasi tergantung pada pembentukan oksida pada permukaan partikel selama proses pengadukan.
Pengendapan elektrolitik (Electrolytic deposition) adalah cara yang umum diterapkan untuk mengolah besi, perak, tantalum dan beberapa jenis logam lainnya. Untuk membuat serbuk besi digunakan elektroda pelat baja yang dipasang sebagai anoda dalam tangki yang mengandung elektrolit. Pelat baja tahan karat ditempatkan dalam tangki sebagai katoda dan besi mengendap pada elektroda tersebut. Digunakan arus searah dan setelah + 48 jam, diperoleh endapan setebal 2 mm. Pelat katoda kemudian dikeluarkan dan besi elektrolitik dikeruk. Besi yang sangat rapuh ini dicuci lalu disaring, Serbuk lalu dianil untuk pelunakan. Pada proses reduksi, oksida logam direduksi menjadi serbuk dengan mengalirkan gas pada suhu dibawah titik cair. Untuk serbuk besi, biasanya digunakan kerak, suatu oksida besi. Oksida ini dicampur dengan serbuk kokas dan dimasukan kedalam tanur putar.
Pada ujung pelepasan, campuran ini dipanaskan sampai 1050 C, hal ini menyebabkan karbon bereaksi dengan oksigen yang terdapat dalam oksida besi. Terbentuklah gas yang dialirkan keluar. Besi yang tertinggal cukup murni dan berbentuk spons. Serbuk logam lainnya seperti;wolfram, molibden, nikel dan kobal dibuat dengan proses yang sama.
Cara produksi yang lain meliputi presipitasi, kondensasi dan proses kimia telah dikembangkan untuk menghasilkan serbuk logam.

III. PEMBENTUKAN
Serbuk untuk produk tertentu harus dipilih dengan teliti agar terjamin proses pembentukkan yang ekonomis dan diperoleh sifat-sifat yang diinginkan dalam produk akhir.
  • Penekanan (pressing)
Serbuk ditekan dalam die baja dengan tekanan sebesar 20 sampai 1400 MPa. Karena partikel yang lunak ditekan dengan mudah, serbuk yang bersifat plastis tidak memerlukan tekanan yang tinggi. Sedang untuk yang serbuk lebih keras untuk mencapai berat jenis yang memadai diperlukan tekanan yang lebih besar.
Berat Jenis dan kekerasan meningkat dengan meningkatnya tekanan, akan tetapi selalu ada tekanan optimum. Diatas tekanan ini peningkatan sifat-sifat tidak berarti lagi.Untuk tekanan yang lebih tinggi, diperlukan die yang kuat dan mesin pres berkapasitas tinggi., oleh karena itu dengan sendirinya ongkos produksi naik dengan meningkatnya tekanan.
Umumnya mesin pres yang dikembangkan untuk proses lain dapat dimanfaatkan pula untuk metallurgi serbuk. Meskipun pres mekanik banyak digunakan karena laju produksinya yang tinggi, pres hidrolik digunakan bila benda besar dan bila diperlukan tekanan yang tinggi. Pres “punch” tunggal dan pres “multi punch rotary” berkecepatan tinggi didisain sedemikian rupa sehingga operasinya, mulai pengisian cetakan dengan serbuk, pengeluaran benda cetak jadi, berlangsung secara kontinu atau bertahap.
Pres meja putar mempunyai laju produksi yang tinggi, karena dilengkapi dengan serangkaian lubang die, yang dilengkapi dengan pons atas dan bawah selama produksi meja berputar, operasi pengisian, penekanan dan pengeluaran produk secara bertahap. Pada gambar dibawah tampak susunan pons dan die yang sederhana unbtuk memadatkan serbuk logam. Ada dua penekanan, penekanan atas yang sesuai dengan bentuk bagian atas dari benda dan penekanan bawah yang sesuai dengan die bagian bawah.
Penekanan bawah sekaligus berfungsi sebagai ejaktor untuk mengeluarkan benda yang telah dicetak . Ruang die harus halus untuk mengurangi gesekan dan harus tirus sedikit untuk memudahkan pangeluaran benda. Gesekan dinding akan mengurangi tekanan keserbuk dan bila tekanan bekerja pada satu sisi saja, dalam benda itu sendiri akan timbul perbedaan berat jenis (dari atas ke bawah). Oleh karena itu digunakan penekanan baik dari atas maupun dari bawah. Jarak penekanan tergantung pada rasio kompresi serbuk. Untuk besi dan tembaga, harga berkisar antara 2½ sampai 1. Ruang die diisi sampai ketinggian tiga kali tinggi benda jadi. Bentuk benda yang dikeluarkan , yang disebut kompak mentah, telah menyerupai produk akhir akan tetapi kekuatannya masih rendah, kekuatan akhir diperoleh setelah proses sinter.
  • Peningkatan Kepadatan Secara Sentrifugal
Pemadatan sentrifugal merupakan suatu cara untuk menghasilkan benda dengan berat jenis yang merata khusunya untuk serbuk logam berat. Cetakan didiisi dengan serbuk kemudian diputar hingga mencapai tekanan sekitar 3 MPa. Akan tetapi diperoleh berat jenis yang merat, karena gaya sentrifugal bekerja pada masing-masing partikel serbuk.Setelah dikeluarkan dari cetakan, kompak diolah seperti lazimnya. Teknik ini hanya diterapkan pada benda yang dibuat dari serbuk logam berat seperti karbida wolfram. Bentuk benda sedapat mungkin uniform, oleh karena ketebalan yang berbeda-beda menghasilkan benda yang kurang merata padatnya.

  • Cetakan Slip
Kompak mentah serbuk wolfram, molibden dan serbuk lainnya kadang-kadang dibuat dengan metode slip. Serbuk yang diubah menjadi campuran kental, mula-mula dituangkan dalam cetakan yang dibuat dari gips. Karena cetakan ini poreus, cairan terserap dan terbentuklah lapisan bahan yang padat pada permukaan cetakan. Setelah terbentuk lapisan dengan ketebalan tertentu, Cairan kental yang berlebihan dituangkan keluar menghasilkan benda yang berongga. Prosedur ini sangat sederhana dan memungkinkan dibentuknya benda dengan berbagai bentuk dan ukuran. Proses ini banya digunakan untuk membuat benda-benda keramik.

  • Ekstruksi
Benda berbentuk panjang dibuat dengan proses ekstrusi. Perkembangan dibidang ini memungkinkan dibentukknya benda dari serbuk dengan berat jenis yang tinggi dan sifat mekanik yang baik. Cara ekstrusi bergantung pada karakter serbuk, beberapa jenis serbuk memerlukan ekstrusi dingin denngan bahan pengikat sedang lainnya dapat dipanaskan sampai suhu ekstrusi tertentu.
Umumnya serbuk ditekan, membentuk billet, disusul dengan pemanasan atau sinter dalam lingkungan tanpa oksidasi sebelum dimasukkan dalam pres. Ada kalanya untuk menghindarkan terjadinya oksidasi, billet tadi dimasukkan dalam wadah logam yang ditutup rapat sebelum dimasukkan kedalam pres. Proses ini banyak diterapkan pada pembuatan elemen bahan baker padat nuklir dan bahan lainnya seperti untuk penggunaan pada suhu tinggi. Logam-logam lainnya seperti alumunium, tembaga, nikel dapat diekstrusi juga.

  • Sinter Gravitasi
Lembaran logam dengan porositas terkendali dapat dibuat dengan proses sinter gravitasi. Proses ini banyak diterapkan untuk pembuatan lembaran baja tahan karat. Serbuk dengan ketebalan merata diletakkan diatas tatakan keramik dan disinter lagi selama 48 jam dalam lingkungan gas ammonia pada suhu tinggi. Lembaran tersebut kemudian digiling agar ketebalan merata dan agar memiliki penyelesaian permukaan yang lebih baik. Lembaran tadi kemudian dapat dibentuk lebih lanjut. Lembaran baja porous tahan karat digunakan sebagai filter diindustri minyak bumi dan kimia.

  • Mengerol
Dari tempat pengumpan, serbuk dimasukkan diantara dua rol yang menenekan dan membentuknya menjadi lembaran dengan kekuatan yang memadai sehingga dpat dimasukkan dalam dapur sinter. Lembaran tersebut kemudian dirol melalui beberapa pasangan rol lainnya dan mengalami perlakuan panas selanjutnya bila diperlukan. Dengan mencampurkan serbuk sebelum memasuki rol, dapat dibuat lembaran paduan. Serbuk logam yang dapat dirol menajadi lembaran adalah tembaga, kuningan, perunggu, monel, dan baja tahan karat. Sifat mekanik yangmerata dan porositas yang terkendali dapat dihasilkan proses rol ini.

  • Pencetakan Isostatik
Merupakan suatu cara untuk mendapatkan serbuk logam dengan berat jenis merata pada operasi pemampatan. Metode ini penting karena disini digunakan tekanan yang tinggi yang menghasilkan produk yang padat; media penekanan adalah gas disebut penekanan hidrostatik jika digunakan media zat cair.
Proses ini menghasilkan produk yang padat yang mempunyai kekuatan merata dalam segala arah, selain itu harga peralatan relative murah dan kekuatan kompak mentah jauh lebih baik dibandingkan dengan cara lain. Serbuk logam yang dapat dibentuk dengan penekanan isotatik ialah alumunium, magnesium, beryllium, besi, wolfram dan baja tahan karat.

  • Pemampatan Eksplosif
Umumnya diterapkan pada logam yang sulit dipadatkan. Cara ini dapat menghasilkan tekanan yang tinggi sehingga diperoleh produk yang padat . Dengan demikian waktu sinter dikurangi, dan penciutan kompak juga berkurang. Desain die sederhana sehingga didapatkan penghematan yang berarti.
Desain yang digunakan umumnya mempunyai sistem tetutup. Sebuah atau beberapa buah penekan ditempatkan disekitar serbuk logam dan dikendalikan oleh pelat yang berhubungan dengan ruang ledakan. Desain lainnya menggunakan air yang dimasukkan dalam silinder. Pada serbuk bekerja tekanan hidrostatik yangberasal dari ledakan ujung silinder.

  • Proses Serat Logam
Produk yang dibuat dari serbuk banyak digunakan untuk filter, peredam getaran, pelat getaran, pelat baterai, dan penahan nyala api. Berbagai logam dan paduannya dapat dibentuk dengan cara ini. Serat dibuat dengan dari kawat halus atau serabut logam yang kemudian dipotong dengan panjang tertentu. Karena penggunaan serat yang lurus kurang menguntungkan, serat biasanya ditekuk atau dibuat berikal. Kemudian serabut logam dicampur dengan Lumpur cair dan dituangkan pada landasan yang berpori. Setelah cairan keluar, diperoleh lempengan serabut dengan arah acak yang kemudian ditekan dan disinter. Berat jenis kemudian ditingkatkan melalui penggilingan atau penekanan. Logam dan paduan umumnya dapat dibuat dengan teknik ini. Sifat menakik nya tunduk pada hukum Hooke.

IV. SINTER
Sinter adalah Pemanasan kompak mentah sampai suhu tinggi. Pada proses sinter, benda padat terjadi karena membentuk ikatan-ikatan. Panas menyebabkan bersatunya partikel dan efektifitas reaksi tegangan permukaan meningkat. Selama proses ini terbentuklah batas-batas butir, yang merupakan tahap permulaan rekristalisasi. Disamping itu, gas yang menguap. Suhu sinter umumnya berada dibawah titik cair unsur serbuk utama. Hasil percobaan menunjukkan bahwa ada suhu sinter optimal.
Untuk proses sinter serbuk logam umumnya dapat digunakan dapur komersil yang ada, namun beberapa jenis logam tertentu memerlukan dapur-dapur khusus. Suhu sinter untuk besi adalah 1095º C, baja tahan karat 1180 ºC, tembaga 870 ºC dan karbida tungsten 1480 ºC . Waktu sinter berkisar antara 20 samapai 40 menit. Waktu pemanasan berbeda untuk jenis logam yang berlainan dan tidak diperoleh manfaat tambahan dengan perpanjangan waktu pemanasan. Lingkungan sangat berpengaruh karena benda mentah terdiri dari partikel yang kecil yang mempunyai daerah permukaan yang luas. Oleh karena itu lingkungan harus terdiri dari gas reduksi atau nitrogen untuk mencegah terbentuknya lapisan oksida pada permukaan selama proses sinter. Ada terdapat dua dapur yaitu , dapur satuan (batch type furnace) dan dapur kontinu. Pada dapur kontinu terdapat sabuk yang terdiri dari jalinan kawat dimana diletakkan kompak mentah, yang bergerak.

V. PENEKANAN PANAS
Penekanan panas dapat menghasilkan benda mentah yang lebih kuat dan keras, dimensi yang lebih tepat dan berat jenis yan lebih tinggi. Faktor yang merupakan hambatan ialah mahalnya cetakkan (die) kesulitan pemanasan dan kesulitan dalam mengendalikan lingkungan dan waktu yangdiperlukan untuk menyelesaikan satu siklus.

VI. SINTER LATU (SPARK SINTERING)
Sinter latu merupakan Suatu proses dimana serbuk ditekan dan disinter sekaligus dalam waktu yang sangat singkat yaitu 12 sampai 15 detik. Suatu latu listrik berenergi tinggi yang berasal dari rangkaian Kondensator dalam satu atau dua detik dapat menghilangkan kotoran permukaan partikel serbuk. Hal ini menyebakan partikel menjadi satu, seperti terjadi pada proses sinter bias, dan terbentuklah suatu satuan massa yang padat. Segera setelah latu terbentuk, arus akan mengalir selama 10 detik, suhu berada dibawah titik cair serbuk dan terjadi ikatan kristal antar partikel. Pada tahap akhir, benda yang terletak di antara elektroda ditekan secara hidrolik untuk meningkatkan kepadatannya.
VII. PENYELESAIAN
        Peresapan Minyak
Bantalan yang dibuat dari benda berpori merupakan salah satu produk penting. Porositas berkisar antara 25 sampai 35 % karena porositas yanglebih tinggi akan mengurangi kekuatan bantalan. Peresapan minyak dilakukan dengan mencelupkan bantalan sinter dalam minyak yang dipanaskan untuk waktu tertentu atau melalui perlakuan vakum yang jauh lebih cepat.Akibatnya gaya kapiler bantalan akan “menekan” minyak. Minyak tersebut akan dilepaskan selama pemakaian bantalan. Bantalan umumnya dibuat dari brons atau campuran besi yang berpori.

Inflitrasi
Adalah proses pengisian pori produk sinter dengan logam cair untuk mengurangi porositas atau untuk mningkatkan sifat fisik. Pada proses ini, titik air logam pengisi harus jauh lebih rendah dari titik cair logam padat. Sebelumnya perlu ada perlakuan kimia agar kemampuan inflitrasi meningkat

Penempatan Ukuran (sizing atau coining)
Pengerjaan dingin ini akan meningkatkan kekerasan dan kehalusan permukaan dan ketepatan ukuran. Berat jenis benda juga meningkat.

Perlakuan Panas
Porositas sangat mempengaruhi laju aliran panas melalui benda dan dapat menyebabkan timbulnya pengotoran dibagian dalam bila digunakan perlakuan panas dengan dapur garam. Karburisasi cair tidak dianjurkan untuk perlakuan permukaan benda serbuk.

Pelapisan
Benda dengan berat jenis yang lebih tinggi dapat dilapis seperti biasa. Benda jadi dengan berat jenis rendah atau sedang harus mengalami perlakuan pendahuluan untuk menutup pori (remik). Antara lain “peeningt”, penyikatan atau peresapan resin plastic akan menutup permukaan pori dan mencegah terperangkapnya garam yang dapat menimbulkan terjadinya bisul. Setelah persiapan barulah dapat dilakukan proses pelapisan.

Pemesinan
Produk serbuk logam dapat ditekan dalam cetaka untuk memperoleh bentuk akhir dengan dimensi yang tepat. Akan tetapi produk yang berulir, bertakik, beralur dalam atau berlubang tidak dapat dibuat secara metallurgi serbuk dan harus diselesaikan dengan pemesinan.
Pisau potong karbida tungsten biasas digunakan untuk ini meskipun pisau potong baja kecapatan tinggi dapat digunakan pila. Sewaktu pemotongan jangan menggunakan cairan pendingin oleh karena hal itu dapat menyebabkan terjadinya korosi.

KEUNTUNGAN DAN KETERBATASAN METALLURGI SERBUK

  • KEUNTUNGAN
1. Proses ini dapat menghasilkan karbida sinter, bantalan porous dan produk      bimetal yang terdiri dari lapisan serbuk logam yang berbeda.
2.  Proses ini dapat menghasilkan produk dengan porositas yang terkendali.
3. Proses dapat menghasilkan bagian yang kecil dengan bertoleransi yang ketat dan permukaanyang halus dalam jumlah banyak dan mampu bersaing dengan cara pemesinan.
4.  Serbuk yang murni menghasilkan produk yang murni pula.
5. Proses ini sangat ekonomis karena tidak ada bahan yang terbuang selama    proses produksi.
6. Upah buruh rendah karena tidak diperlukan tenaga dengan keahlian khusus untuk menjalankan mesin presdan mesin-mesin lainnya.

  • KETERBATASAN
1. Serbuk logam mahal dan terkadang sulit penyimpanannya karena mudah terkontaminasi
2. Alat peralatan mahal.
3. Beberapa jenis produk tidak dapat dibuat scara ekonomis karena keterbatasan kapasitas mesin pres dan rasio kompresi berbagai jenis serbuk.
4. Bentuk yang sulit atau rumit tidak dapat dibuat karena selama penekanan (pemampatan) serbuk logam tidak mampu mengalir mengisi ruangan cetakan.
5. Pada serbuk logam yang mempunyai titik cair yang rendah seperti tin, timah hitam, seng, dan cadmium mungkin timbul kesulitan dalam sinter. Oksida-oksida logam tersebut tidak dapat direduksi pada suu dibaawah titik cair logam tersebut; oleh karena itu oksida tetap ada, dan akan menimbulkan kesulitan padawaktu sinter dan menghasilkan produk yang tidak bermutu.
6. Beberapa jenis serbuk logam yan halus merupakan sumber bahaya ledakan dan kebakaran
7. Dengan proses ini sulit mendapatkan kepadatan yang merata.

PRODUK SERBUK LOGAM
A. Saringan Logam
      Saringan logam serbuk yang permanen mempunyai kekuatan dan ketahanan terhadap kejutan yang lebih baik dibandingkandengan filter keramik dan mempunyai porositas sampai 80%. Dapat dibuat filter serabut logam dengan porositas 97%. Filter jenis ini sigunakan untuk menyaring cairan dingin atau panas dan udara.
B. Karbida Semented
Partikel karbida tungstendicampur denga pengikat kobal, kemudian ditekan dan dibentuk lalu disinter pada suu tertentu diatas titik cair logam matriks, sehingga mengasilkan karbida semented yang banyak digunakan sebagai alat potong dan cetaka (die).
C. Roda Gigi dan Rotor Pompa
Roda Gigi dan Rotor Pompa dibuat dari serbuk besi yang dicampur dengan grafit secukupnya agar mempunyai kandungan karbon sesuai dengan yang diiinginkan. Dengan proses ini akan diperoleh porositas sekitar 20% dan setelah disinter, pori-pori diresapi dengan minyak sehingga kebisingan penggunaanya dapat dibatasi.
D. Sikat Motor
Sikat untuk motor dibuat dengan mencampurkan tembaga dengan grafit perbandingan tertentu sehingga bendamentahmempunyai kekuatan mekanik yang memadai. Untuk meningkatkan daya tahan aus, dapayt ditambahkan timah putih atau tima hitamsecukupnya.
E. Bantalan Berpori
Umumnya bantalan berpori dibuat dari serbuk tembaga. Timah putih dan grafit atau campuran serbuk logamlainnya. Setelah disinter, bentalan diselesaikan sehingga mempunyai ukuran yang tepat kemudian diresapi denga minyak melalui perlakuan vakum. Porositas dalam bantalan dapat diatur denga cermat dan berkisar sampai 40% ( volum).
F. Magnit
Magnit kecil yang bermutu tinggi dapat dibuat dari campuran serbuk besi alumunium, nikel, dan kobal. Magnit alnico yan gterdiri dari serbuk besi dan alummunium jauh lebih baik daripada magnit cor.
G. Kontak Listrik
Kontak listrik banyak dibuat secara metaurgi serbuk, karena beberapa jenis serbuk logam dapat dicampurkan dan sekaligus tetap memiliki karakteristik khusus masing-masing. Kontak listrik harus tahan aus dan suhu tinggi dan disamping itu tetap memiliki day6a hantar listrik yang baik. Telah dikembangkan campuran logam seperti: tungsten-tembaga, tungsten-kobalt, tungsten-perak, perak-molibden dan tembaga-nikel-tungsten untuk peralatan /perlengkapan listrik.