ulcsE-sjS4mu3lG7fM5FWpymjCs

Selasa, 12 April 2011

Download Gratis FFSJ

Mungkin bagi agan-agan sekalian sering mendownload film. dan sering menjumpai file dalam bentuk mkv.1, mkv.2, avi.1, avi.2, wmv.a,wmv.b dan lain-lainnya. berikut ini adalah software untuk menggabungkan file dalam bentuk ___.1 ___.2 ___.a ___.b. Untuk cara menggabungkannya agan-agan dapat lihat sendiri. Selain menggabungkan file yang konon dalam bentuk terpisah, dapat juga memisahkan file yang berukuran besar menjadi beberapa bagian kecil, biasanya untuk mempermudah kita untuk mengupload sesuatu. Selamat mencoba...



Download Gratis Firewall CIS

Pada saat ini perkembangan teknologi semakin pesat, baik dalam otomotif, industri maupun komputer. Perkembangan dalam kompter ini didukung dengan berkembangnya jaringan internet yang semakin mudah kita dapatkan. Mungkin penggunaan internet sudah tidak asing lagi bagi kita. Namun disamping penggunaan internet yang bermanfaat bagi kita, ada juga perkembangan virus dan malware yang dapat merusak komputer kita. Maka, untuk menangkis dan meminimalisir kerugian yang disebabkan virus tersebut kita dapat menggunakan firewall. Disini saya merekomendasikan Firewall Comodo Internet Security. Adapun Firewall CIS ini dapat memberitahukan kepada anda secara manual, program yang sedang berjalan, "sesuatu" yang membutuhkan jaringan internet, "sesuatu" yang hendak masuk ke komputer anda. Semua itu tinggal dengan persetujuan anda. Selamat mencoba gan...



Sabtu, 09 April 2011

Pengerasan Permukaan Dengan Perlakuan Panas

A. PENGERASAN

Definisi Pengerasan

Pengerasan adalah proses pemanasan baja sampai suhu di daerah atau di atas daerah kritis disusul dengan pendinginan yang cepat. Bila kadar karbon diketahui, suhu pemanasannya dapat dibaca dari diagram fasa besi-karbida besi. Akan tetapi tata komposisi baja tidak diketahui, perlu diadakan percobaan untuk mengetahui daerah pemanasannya. Cara yang terbaik ialah memanaskan dan mencelupkan beberapa potong baja pada berbagai suhu yang tepat, sehingga terjadi perubahan dalam kekerasan dan sifat lainnya.

Pada setiap operasi perlakuan panas, laju pemanasan merupakan faktor yang sangat penting. Panas merambat dari luar ke dalam dengan kecepatan tertentu. Bila pemanasan terlalu cepat, bagian luar akan jauh lebih panas dari bagian dalam sehingga tidak dapat diperoleh struktur yang merata. Bila bentuk benda tidak teratur, benda harus dipanaskan perlahan-lahan agar tidak mengalami distorsi atau retak. Makin besar potongan benda makin lama waktu yag diperlukan untuk memperoleh hasil yang merata.

Kekerasan yang dicapai tergantung pada laju pendinginan, kadar karbon dan ukuran benda. Pada baja paduan, jenis dan jumlah paduan akan mempengaruhi kemampuan pengerasan.

  • Untuk pendinginan yang cepat dapat digunakan air garam (salt water) atau disemprotkan dengan air. Ada beberapa jenis logam yang dapat dikeraskan dengan pendinginan udara. Akan tetapi untuk baja biasa, laju pendinginan udara terlalu lambat. Benda yang agak besar biasanya dicelupkan dalam minyak. Suhu media pencelupan harus merata agar dapat dicapai pendinginan yang merata pula.
  • Baja dengan kadar karbon rendah sulit untuk dikeraskan. Dengan meningkatnya kadar karbon sampai sekitar 0,60 % kekerasan akan naik pula, dan ketika diatas 0,60% C kenaikan harga karbon hanya sedikit pengaruhnya. Karena diatas suhu eutektoid baja dalam keadan anil terdiri dari perlit dan sementit. Untuk sebagian besar baja, terdiri dari perlit yang dapat diubah menjadi baja yang keras.
  • Benda yang ukuran lebih besar pada umumnya akan menghasilkan permukaan yang kurang meskipun kondisi perlakuan panas tetap sama. Hal ini disebabkan oleh terbatasnya jumlah panas yang dapat merambat ke permukaan. Oleh karena itu kekerasan di bagian dalam benda akan lebih rendah daripada bagian luar.

B. MACAM-MACAM PENGERASAN

1. PENGERASAN PERMUKAAN

a. Karburisasi

b. Karbonitriding

c. Cyniding

d. Nitriding

2. PENGERASAN INDUKSI

3. PENGERASAN “FLAME HARDENING”

4. PENGERASAN TERMAL

1. PENGERASAN PERMUKAAN

a. Karburisasi

Baja karbon rendah dengan kadar karbon C = 0,15 % umumnya dikeraskan melalui proses pencelupan. Selama proses karburisasi kadar karbon lapisan luar dapat ditingkatkan sampai 0,9 – 1,2 % C.

Baja dengan kadar karbon yang berbeda dengan sendirinya memerlukan perlakuan panas khusus mengingat adanya perbedaan suhu kritis pada lapisan-lapisan yang berbeda. Selama proses karburisasi yang cukup lama, terjadi pertumbuhan butir dalam baja, oleh karena itu baja perlu dipanaskan hingga suhu kritis inti, kemudian didinginkan dengan demikian diperoleh inti dengan butir-butir yang halus. Baja kemudian di panaskan diatas suhu transformasi lapisan luar, AC1. Kemudian dicelup untuk memperoleh lapisan keras dan halus. Suhu yang lebih rendah ini disebabkan oleh karena suhu austenisasi baja hipereutektoid sedikit diatas suhu kritis. Bila diperlukan dapat dilakukan perlakuan panas lanjut untuk menghilangkan tegangan.

b. Karbonitriding

Karbonitriding, sianida kering atau nikarbing adalah suatu proses pengerasan permukaan dimana baja dipanaskan di atas suhu kritis dalam lingkungan gas dan terjadi penyerapan karbon dan nitrogen. Dapat digunakan gas ammonia atau gas yang kaya akan karbon. Lapisan yang tahan aus mempunyai ketebalan antara 0,08 sampai 0,75 mm. Keuntungan karbonitridng ialah bahwa kemampuan pengerasan lapisan luar meningkat bila ditambahkan nitrogen sehingga dapat dimanfaatkan baja yang relatif murah.

c. Cyniding

Cyniding atau karbonitriding cair merupakan proses dimana terjadi absorpsi karbon dan nitrogen untuk memperoleh permukaan yang keras pada baja karbon rendah yang sulit dikeraskan.

Benda yang dikeraskan dimasukkan ke dalam dapur yang mengandung garam cynida natrium, suhunya sedikit di atas daerah Ac1. Lama pemanasan tergantung pada permukaan yang akan dikeraskan. Benda kemudian dicelupkan ke dalam air atau minyak untuk mendapatkan permukaan yang keras. Tebal lapisan berkisar antara 0,10 sampai 0,40 mm. Cyniding terutama diterapkan untuk perlakuan panas bagian-bagian yang kecil.

d. Nitriding

Proses nitriding adalah salah satu proses pengerasan permukaan. Disini digunakn bahan dan suhu pemanasan yang berlainan. Logam dipanaskan sampai sekitar 510 oC di dalam lingkungan gas amonia selama beberapa waktu. Nitrogen yang diserap oleh logam akan membentuk nitrida yang keras yang tersebar merata pada permukaan logam.

Pada Nitriding cair (liquid nitriding) digunakan garam cynida cair sedang suhunya dipertahankan di bawah daerah transformasi. Penyerapan nitrogen lebih mudah sedang karbon yang menyerap lebih sedikit dibandingkan dengan proses cyaniding atau karburisasi. Dapat dicapai ketebalan antara 0,03 sampai 0,30 mm.

Pada sebagian besar logam, dislokasi bergerak bila gaya mencapai nilai tertentu hingga menimbulkan deformasi. Pentingnya dislokasi tidak dapat disangkal lagi, karena semua sifat mekanik logam dapat dijelaskan dengan dislokasi. Dislokasi dapat bergerak bebas dalam kisi kristal atau terpaku disuatu tempat.

CONVERSION COATING


Conversion coating adalah suatu proses pelapisan dengan bahan-bahan kimia pada perlakuan permukaan logam. Conversion coating bertujuan untuk melindungi korosi dan menjamin permukaan aluminium lebih baik dengan pengecatan. Ada beberapa yang termasuk conversion coating seperti, Chromating, proses phosphochromating, galvanizing, anodizing

1. Galvanizing

Galvanizing merupakan suatu proses pelapisan yang bertujuan melindungi korosi dengan menggunakan paduan seng untuk melindungi/mencegah terjadinya korosi pada logam dasar. Galvanizing dengan pencelupan panas lebih umum dipakai untuk mengatasi semua masalah korosi dengan pelapisan seng.

Besi sebelum mengalami proses galvanizing terlebih dahulu dibersihkan dengan alkaline kemudian dimasukkan dalam dapur ruang pembakaran yang tidak teroksidasi dengan suhu 1200-13000C tergantung dari ketebalan besi. Setelah itu besi dikirim melalui dapur pipa untuk mengalami proses annealing dengan suhu 550 dan 7500C, adapun proses annealing menggunakan alat jet cooling. Pada waktu proses annealing paduan seng disemprotkan pada besi adapun analisa komposisinya harus benar-benar diperhatikan tergantung dari ketebalan besi. Akhirnya melalui proses chromating dan pelapisan kimia bertujuan untuk mencegah dari karat.


Gambar Zinc chromate conversion coating on small steel parts.

2. Chromating

Khromating adalah suatu proses pelapisan dengan pencelupan untuk profil aluminium dengan bentuk seperti serbuk bertujuan untuk melindungi permukaan dari korosi.

Gambar. Struktur kromating kuning sebelum mengalami pengerjaan

Khromating kuning terdiri dari chromiumthreeoxide dan hydrogenflouride(asam hydrogenflorida kompleks) sangat baik pada waktu proses pencelupan material pada suhu 250C. Asam nitrida ditambahkan untuk memperoleh pH sekitar 1,8-2,1 untuk memperoleh kondisi material lebih baik. Adapun ketebalan lapisannya sekitar 0,4 dan 1,0 g/m2.

Gambar. Struktur kromating hijau sebelum mengalami pengerjaan

Khromating hijau disebut juga phosphochromate. Komponen utama terdiri dari asam fosfat, hidroflour dan asam khrom yang dicampur dalam suatu rendaman. pH dalam rendaman sekitar 1,7 dan 1,9 dan temperatur dalam rendaman sekitar 25-300C. Akibat dari proses khromating hijau maka lapisan material meningkat menjadi 0,4-1,2 g/m2.

3. Anodizing

Anodizing adalah suatu proses melapisi permukaan suatu logam dengan suatu lapisan oksida anoda. Tujuannya untuk mengurangi karatan. Proses anodizing berupa susunan mikro berupa kristal-kristal pada permukaan logam. Proses anodizing juga digunakan untuk untuk melidungi Titanium dan Aluminium dari aus dan karatan. Proses anodizing pada Aluminium dapat menghasilkan suatu ketebalan dan bahan pelunak menggunakan power supply DC dan larutan rendaman asam belerang. Sala satu bagian aluminium bermuatan positif (+) dalam rendaman asam belerang. Katodanya berupa stainless steel atau timah hitam. Arus listrik dinyalakan, tegangan listrik mencapai sekitar 15 Volt maka akan dapat dilihat pembiasan warna pada permukaan dari anoda dan pelapisan akan berkembang dengan meningkatkan ketebalannya,sementara arus listrik berkurang. Pelapisan konversi pada bahan-bahan kimia bertujuan membentuk zat asam aluminium dan bahan penyekat. Jika pada bagian kiri diperpanjang juga arus listrik meningkat dan pelapisan menjadi lama. Fenomena ini dapat meningkatkan batasan ketebalan pada pelapisan anodize secara konvensional. Jika suatu plat dicoba untuk pelapisan ketebalan maka akan berakhir dengan pengupasan pelapisan selanjutnya proses hard anodizing terjadi dengan peningkatan ketebalan lapisan melalui larutan asam belerang sekitar 15% dan proses pengontrolan parameter dalam proses pendinginan sekitar 700F(210C) bersamaan current density sekitar 15A/ft2 (530 A/m2) V=15 volt, sementara syarat Hard Anodizing dalam suhu remdaman antara 25-500F(-4 s/d 100C), current density sekitar 30 A/ft2 (1060A/m2) V= 40 volt, lapisan berpori dan bersih dan ketebalan normal ± 1 mil (25μm). Kekerasan dengan pelapisan Hard Anodizing sekitar 1100 HK tapi ini sulit akibat sifat korosi sementara kekerasan dari Aluminium oxide sekitar 2100 HK. Pada umumnya pelapisan Hard Anodizing dapat menghasilkan pelapisan yang keras jika tidak ada ruang kosong dan bersih.

Gambar. Penetrasi dari Hard Anodizing pada Aluminium substrate

Dari gambar diatas dapat kita lihat jika pelapisan 2 mil (50 μm) dibentuk maka 1 mil (25 μm) dari pelapisan akan dibawah bagian permukaan sebenarnya dan 1 mil (25 μm) akan bertumbuh. Pelapisan dengan Anodizing beroperasi sangat lambat kemudian kemungkinan besar mengontrol ketebalan lapisan misalnya ketebalan lapisan 2 mil (50 μm) waktunya 80 menit dan jika ketebalan lapisan 1,5 mil(38 μm) maka dalam rendaman sekitar 60 menit.