ulcsE-sjS4mu3lG7fM5FWpymjCs

Jumat, 06 Mei 2011

Proteksi katodik Arus Tanding

Pada umumnya logam dijumpai dalam bentuk senyawa didalam. Untuk mengeluarkannya dari batuan dan biji-bijian di perlukan energi yang besar sehingga setelah diperoleh logam dalam bentuk yang lebih murni, didalamnya energi yang tinggi dan terdapat kecenderungan yang besar untuk kembali menjadi sebuah senyawa bila terekspose ke lingkungan, itu suatu keadaan dengan energi energi yang rendah. Melalui prinsip ini semua logam cenderung terkorosi dan prinsip ini pula korosi menjadi sukar untuk dihindarikan.

Teknik pengendalian korosi pertama kali dilakukan oleh Sir Humphrey pada tahun 1824 pada suatu kapal perang. Beliau orang pertama memperkenalkan teknik dasar pengendalian korosi dan aplikasinya dilapangan. Pengendalian korosi dilakukan dengan menyuplai electron ke struktur logam yang akan turun dan pelarutan logam akan berkurang serta evolusi hydrogen akan menurun.

Pada saat awal ini proteksi katodik dipandang hanya bisa dilakukan didalam lingkungan air dalam perkembangannya proteksi katodik juga dapat dilakukan didalam lingkungan bawah tanah,pasir,Lumpur dan bahkan dalam beton .

salah satu prinsip dasar pengendalian korosi adalah intervensi dari luar. Yang dimaksud dengan intervensi dari luar adalah suatu rekayasa yang dilakukan secara sengaja, terencana dan terukur untuk menekan laju korosi pada suatu permukaan logam hingga minimum. Rekayasa yang dimaksud adalah suatu penambahan system arus dari luar sehingga terjadi arus electron kepermukaan struktur yang akan dilindungi yang mengakibatkan potensial permukaan logam menurun dan memasuki daerah immum. Untuk mencapai maksud diatas hingga saat dikenal ada 3 sistem proteksi yaitu :
1. proteksi katodik arus tanding (impressed current )
2. proteksi katodik anoda tumbal (sacrificial anodes )
3. proteksi anodic.
Yang akan kita bahas hanyalah proteksi katodik arus tanding ( impressed current). Proteksi katodik arus tanding adalah suatu proses pencipataan aliran electron ke struktur dengan arus DC yang dialirkan ke anoda. Gambar dibawah menunjukkan skema proteksi katodik arus tanding yang dilakukan pada suatu struktur. Sumber daya berupa arus DC, kutub positif dihubungkan ke anoda dan kutub negative dihubungkan ke struktur. Arus listrik akan mengalir dari anoda ke katoda (struktur) melalui media elektrolit sementara electron mengalir dalam arah sebaliknya yaitu dari anoda ke katoda melalui kabel penghubung yang terisolasi.

Karena banyak electron yang masuk ke struktur maka potensial antar muka struktur akan turun dan bersifat “immun” pada kondisi immun seperti itu logam dikatakan terproteksi katodik. Fenomena immune ini akan dapat dipahami dengan memahami dengan melihat diargram E-pH logam. Pada diargram ini terlihat tiga daerah dimana daerah pertama adalah daerah aktif. Terletak pada potensial lebih dari -0,44 volt dan pH dibawah 5. logam Fe yang koordinatnya berada dalam daerah ini akan selalu aktif yaitu terkorosi terus. Daerah kedua adalah daerah pasif yaitu daerah yang terletak pada pH diatas 5 dan potensial lebih besar dari -0,44 volt. Pada daerah ini logam Fe tidak sepenuhnya aman dari serangan korosi karena sifa oksida yang terbentuk dipermukaannya tidak stabil sehingga mudah larut dan reaksi oksidasi masih akan dapat berlangsung walaupun intensitasnya relative menurun.

Daerah ketiga adalah daerah immune yaitu daerah yang berada dibawah potensial -0,44 volt dan pH terletak antara 2 hingga 12 semua logam Fe yang berada di koordinat ini akan aman dari serangan korosi kerana sifat immune. Mekanisme kerja yang berlangsung pda proteksi katodik arus tanding adalah memposisikan potensial antarmuka logam struktur ke posisi immune sehingga logam struktur aman dari serangan korosi
.. Baca selengkapnya silahkan download di bawah ini.


DOWNLOAD PROTEKSI ARUS TANDING

0 komentar:

Posting Komentar