ulcsE-sjS4mu3lG7fM5FWpymjCs

Jumat, 06 Mei 2011

Kewirausahaan "Usaha Loundry Kiloan"

Selain kita menerima pelajaran dari mata kuliah yang biasa kita terima dikampus, mungkin ada satu mata kuliah yang perlu pengembangan dari diri kita sendiri untukmengembangkan sifat "pengusaha" kita. Ini adalah contoh tugas dari matakuliah Kewirausahaan saya, yang seminggu lalau baru saya presentasikan. Semoga Bermanfaat...

PROPOSAL USAHA ‘LOUNDRY

“Auto Clean”


A. Latar Belakang

  1. Memanfaatkan gaya hidup malas mencuci.
  2. Perubahan gaya hidup dan tuntutan kesibukan, banyak mahasiswa, karyawan, dan ibu rumah tangga, yang tidak memiliki waktu untuk mencuci pakaian mereka, dan menyerahkannya pada usaha laundry kiloan.
  3. Kondisi cuaca saat ini yang mengakibatkan pakaian sering lebih mudah menjadi kotor, bahkan dimusim penghujan, dengan mencuci manual pasti akan sulit menjadi kering, oleh karenanya banyak yang menyerahkan pakaian kotor mereka ke laundry-laundry.
  4. Trend mencuci di laundry sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat.

B. Nama Usaha

Usaha yang akan dirintis berupa usaha LOUNDRY KILOAN “Auto Clean” yang menerima pencucian baju dan penyeterikaan serta segala hal yang berhubungan dengannya. Detail-nya masih sedang dibicarakan lebih lanjut. Disamping sarana dan prasarana pendukung, inovasi akan terus berlanjut seiring dengan perkembangan jaman. Dan itu PASTI !!!

C. Tempat Usaha

Setelah melalui beberapa tahap pencarian, tempat yang memungkinkan dimulainya usaha adalah Ru-Ko disekitar kawasan Kampus Universitas Sriwijaya Inderalaya,

Daerah ini dinilai cukup strategis karena berhadapan langsung jalan utama yang padat. Tidak jauh dari kampus dan tempat anak-anak kos, tempat tersebut dekat dengan beberapa sekolah dan perumahan-perumahan penduduk dan merupakan pusat yang ramai.


D. Waktu Operasional

Waktu operasional tempat LOUNDRY direncanakan mulai pukul 9.00 hingga pukul 16.30. Waktu dapat berubah-ubah dan disesuaikan dengan kondisi lingkungan sekitar.


E. Anggaran Dana

Rencana anggaran dana yang akan digunakan lebih kurang sejumlah Rp 12.000.000,- dengan perincian sebagaimana terlampir pada lampiran 1.

KUNCI SUKSES USAHA LAUNDRY KILOAN

1. Tempat yang dan nyaman.

2. Pelayanan yang cepat, cermat, dan memuaskan (mengutamakan kualitas).

3. Pemilik pakaian biasanya menginginkan pakaiannya bersih, rapi, dan harum.

4. Harga terjangkau

5. Menggunakan bahan-bahan yang tidak menimbulkan kerusakan warna atau bahan pakaian.

6. Tersedia area basah dan area kering, sehingga tidak mengganggu proses pencucian, proses pengeringan, dan proses setrika.

7. Tersedia setrika uap yang dapat digunakan untuk menyetrika pakaian dari bahan khusus.


LAYANAN TAMBAHAN YANG PERLU DISEDIAKAN DALAM USAHA LAUNDRY KILOAN

· Layanan antar jemput

· Fasilitas kupon bonus untuk konsumen yang sering menggunakan layanan

· One day service (satu hari selesai)

· Pemilihan pewangi sesuai selera pelanggan


KERJASAMA INVESTOR

Mengingat potensial market yang ditawarkan pada proposal ini cukup menarik, kami ingin menawarkan beberapa tawaran kerjasama bagi para investor. Adapun bentuk kerjasama-nya antara lain :

  1. Investor Tunggal = ingin meng-investasikan sejumlah dana sesuai dengan seluruh kebutuhan dari usaha ini. Dan akan bagi hasil sejumlah 100% dari omzet per bulan setelah dikurangi biaya operasional termasuk pelaksana usaha ini. Ketentuan ini dapat berubah sewaktu-waktu dan dibicarakan dengan jalan kekeluargaan.
  2. Investor Berbagi = ingin meng-investasikan sejumlah dana yang merupakan sebagian dari seluruh dana yang dibutuhkan untuk memulai usaha ini. Bagi hasil yang diterima akan dipersentase-kan dengan investor lain setelah dikurangi biaya operasional termasuk pelaksana usaha ini. Ketentuan ini dapat berubah sewaktu-waktu dan dibicarkan dengan jalan kekeluargaan.
  3. Donatur = investasi sosial tanpa mengharapkan bagi hasil

RENCANA ANGGARAN BIAYA

Pengeluaran untuk renovasi tempat

Batu bata (300 buah @ Rp 1.000,-) Rp. 300.000,-

Semen (20 sak @ Rp 50.000,-) Rp. 1.000.000,-

Tripleks (5 keping @ Rp 75.000,-) Rp. 225.000,-

Pipa (± 10 meter @ Rp 3.500,-) Rp. 35.000,-

Tedmond (1 Buah) Rp. 1.000.000,-

Ongkos Rp. 1.000.000,-

----------------------

Rp. 3.560.000,-

Pengeluaran untuk alat dan perlengkapan

Mesin Cuci (3 buah @ Rp 1.500.000,-) Rp. 4.500.000,-

Pompa Air (1 buah) Rp. 1.000.000,-

Selang (± 5 meter @ Rp 5.000,-) Rp. 25.000,-

Keranan Air (5 buah @ Rp 1.500,-) Rp. 7.500,-

Ember (6 buah @ Rp 7.500,-) Rp. 45.000,-

Baskom (6 buah @ Rp 7.500,-) RP. 45.000,-

Sikat (3 buah @ Rp 2.500,-) Rp. 7.500,-

Hanger (5 lusin @ Rp 20.000,-) Rp. 100.000,-

Excel Tempat Penyimpan Baju (3 buah @ Rp 500.000) Rp 1.500.000,-

Box Tempat Baju (6 buah @ Rp 25.000,-) Rp. 150.000,-

Setrika (3 buah @ Rp 50.000,-) Rp. 150.000,-

Meja Setrika (3 buah @ Rp 150.000) Rp. 450.000,-

Selebaran Promosi + Ongkos Penyebarannya Rp. 160.000,-

Papan Iklan Rp. 100.000,-

-----------------------

Rp. 8.240.000,-

Pengeluaran untuk pembelian detergen, dll

Detergen Cair (± 10 liter @ Rp 10.000,-) Rp. 100.000,-

Pewangi Pakaian (± 5 botol @ Rp 10.000,-) Rp. 50.000,-

Pewangi Buat Di Setrika (± 5 botol @ Rp 10.000,-) Rp. 50.000,-

------------------------

Rp. 200.000,-


Pengeluaran Untuk Renovasi Tempat Rp. 3.560.000,-

Pengeluaran Untuk Alat dan Perlengkapan Rp. 8.240.000,-

Pengeluaran Untuk Pembelian Shampoo, dll Rp. 200.000,-

------------------------

TOTAL Rp. 12.000.000,-


Target Pemasukan

Target Pemasukan ( 30 hari @ Rp.250.000/hari ) Rp. 7.500.000,-

Biaya Bulanan

Karyawan (4 orang @ Rp 350.000,-) Rp. 1.400.000,-

Bayar Pinjaman Bank Rp. 1.200.000,-

Operasional listrik dan air (1 bln) Rp. 1.000.000,-

Sewa tempat (1 bln) Rp. 250.000,-

------------------------

Total Pendapatan Per Bulan Rp. 3.650.000,-

Biaya Loundry

1 kg berisikan baju daleman + T-shirt Rp. 3.000,-

1 kg berisikan baju daleman + jeans/rok berbahan jeans Rp. 5.500,-

1 kg berisikan T-shirt + jeans/rok berbahan jeans Rp. 6.000,-

Kemeja (/potong) Rp. 1.500,-

Jas satu stel Rp. 15.000,-

Jaket selain berbahan kulit (/potong) Rp. 15.000,-

Tas selain berbahan kulit (/potong) Rp. 20.000,-

Bedcover Rp. 50.000,-

TARGET BALIK MODAL

13 Bulan x Rp 3.650.000,- Rp. 43.800.000,-

Catatan :

  1. Setelah dapat dilunasi pinjaman dari bank, biaya bulanan dapat dipangkas sebesar Rp. 1.200.000,-.
  2. Harga dalam daftar biaya laundry bisa setiap saat berubah-ubah dan dapat juga terjadi penambahan item-item yang baru di setiap pencuciannya.
  3. Usaha ini modalnya pinjam dari bank sebesar Rp. 12.000.000,- yang setiap bulannya harus dicicil sebesar Rp. 1.200.000,- selama 18 bulan.
  4. Usaha ini yang modalnya pinjam dengan bank dengan jaminan mobil orang tua.

RENCANA PENGEMBANGAN USAHA “AUTO CLEAN”

Dengan sudah kembalinya modal usaha dan juga telah mendapatkan keuntungan, maka kita sebaiknya mengembangkan usaha ini. Pengembangan usaha yang dapat dilakukan adalah :

1. Dengan system “Franchise”. Adapun maksud dari system ini adalah, apabila ada orang lain yang hendak membuat usaha laundry kiloan, mengingat nama laundry “Auto Clean” sudah begitu dikenal dipasaran, hal ini memungkinkan kalau usaha laundry orang lain tersebut juga memakai nama “Auto Clean”. Dengan demikian mereka harus membayar kepada kita berupa royalti tiap bulannya sesuai engan kesepakatan bersama.

2. Dengan system “Open-Branch”. Adapun maksud dari system ini adalah dengan mengembangkan usaha ini dengan membuka cabang di beberapa tempat strategis lainnya.

Asumsi kebutuhan ruang:

- Ruang penerimaan pelanggan sekaligus ruang tunggu

- Ruang pencucian

- Ruang pengeringan

- Ruang setrika atau pengemasan

- Ruang administrasi

LINGKUP KERJA

Lingkup kerja meliputi :

1. Survey :

- Pemetaan pasar

- Persaingan

- Potensi

2. Sistem :

- Pembukuan sederhana

- Siklus kerja

- SOP (Prosedur Standar Operasi)

3. Pelatihan :

- Pelatihan karyawan / Buku panduan pelatihan

- Pengendalian sistem

- Pemasaran

- Pengamanan & pengendalian usaha

PEDOMAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK LAUNDRY KILOAN

LANGKAH DASAR

o Penyusunan tim kerja

- Pimpinan proyek

- Disain interior

- Disain graphis

- Sistem dan keuangan

- Lapangan / pembelanjaan

- SDM

- Pemasaran

o Penyusunan time schedule masing-masing bagian

a. Time schedule perencanaan I

- Gambar layout termasuk pengukuran

- Gambar disain interior

- Daftar barang belanjaan yang harus dibeli

Note:

Gambar harus mendapat persetujuan pimpinan

b. Time schedule perencanaan II

- Penentuan nama & tagline usaha

- Gambar disain neonbox / billboard

- Gambar disain stand banner

- Gambar disain spanduk atau alat promosi lain

- Rancangan seragam dan perlengkapannya

- Gambar lain yang diperlukan

Note:

Gambar harus mendapat persetujuan pimpinan

c. Time schedule tempat dan perlengkapan

- Batas waktu renovasi tempat

- Batas waktu pengadaan peralatan dan perlengkapan

d. Time schedule pelaksanaan

- Eksekusi layout dan disain interior yang telah disetujui

- Eksekusi disain graphis yang telah disetujui

- Pembelian dan penyerahan barang

- Rekruitmen pegawai

- Tes lapangan peralatan dan kesiapan kerja

- Pelatihan karyawan

- SOP keseluruhan

- Pra promosi

- Soft opening

- Promosi

- Grand opening

- Pengawasan dan pendampingan

- Penyusunan Anggaran (Budgeting)

Anggaran yang ditetapkan meliputi :

- Anggaran pemesanan disain

- Anggaran transportasi dan akomodasi

- Anggaran pembelian barang

Note:

Harus dibuat jadwal pengeluaran dananya sesuai tanggal yang direncanakan

RINCIAN TUGAS

1. BAGIAN DISAIN INTERIOR

a. Gambar layout

- Menentukan alur masuk kendaraan, mulai dari masuk hingga keluar

- Menentukan posisi ruangan tunggu

- Menentukan posisi pelaksanaan pencucian

- Menentukan posisi finising

- Menentukan posisi kasir

- Menetukan posisi kasir

- Menentukan posisi perlengkapan pendukung (TV, Radio tape, dll)

- Menentukan posisi tempat penyimpanan peralatan dan perlengkapan

- Menentukan instalasi sesuai standar efisiensi dan kerapiha yang meliputi :

a. Sumber air

b. Penempatan mesin cuci

c. Penempatan mesin pengering

d. Penempatan setrika

e. Rak-rak tempat pakaian yang sudah bersih

f. Kran-kran air

g. Kelistrikan

h. Alur pembuangan limbah hasil pencucian

Note :

Dalam menentukan layout harus dipikirkan benar terhadap efisiensi proses kerja, proses gerak, maksimalisasi ruangan, kemudahan proses, serta dampak terhadap lingkungan.

b. Gambar disain interior

- Menentukan ukuran-ukuran secara pasti peralatan dan perlengkapan yang akan dibuat serta model yang akan diciptakan (meja kasir, ruang tunggu, dan lain-lain)

- Menentukan warna cat ruangan dalam dan luar

- Menentukan ornament-ornamen ruangan yang mendukung

2. BAGIAN DISAIN GRAPHIS

a. Gambar disain graphis

- Menentukan nama usaha serta taglinenya dengan persetujuan pimpinan

- Menentukan disain logo usaha

- Menentukan disain standbanner dan alat promosi internal pendukung

- Menentukan disain billboard / neonsign

- Menentukan disain seragam dan perlengkapannya

3. BAGIAN SISTEM DAN KEUANGAN

- Menentukan prosedur penerimaan klien

- Menentukan prosedur pelaksanaan kerja

- Menentukan prosedur penerimaan pembayaran

- Menentukan prosedur komplain klien

- Menentukan prosedur penetapan dan penghitungan bahan baku

- Menentukan prosedur pembelian kembali bahan baku

- Menentukan prosedur perawatan dan penyimpanan peralatan

- Menentukan prosedur jadwal dan siklus kerja karyawan

- Menentukan prosedur keuangan dan pengamanannya

4. BAGIAN PEMBELIAN DAN LAPANGAN

- Menentukan barang-barang yang akan dibeli

- Menentukan anggaran pembelian barang

- Melakukan pembelian barang-barang

- Melakukan pemesanan & pembelian barang permintaan disainer interior

- Melakukan pemesanan & pembelian barang permintaan disainer graphis

- Melakukan pengawasan instalasi tempat sesuai disain, baik interior ataupun graphis.

5. BAGIAN SDM

- Melakukan rekruitmen pegawai yang diperlukan

- Melakukan seleksi pegawai

- Melakukan pelatihan pemahaman usaha

- Melakukan pelatihan teknis pekerjaan secara keseluruhan

- Melakukan pelatihan mental & customer satisfaction

- Melakukan kontrol terhadap perkembangan SDM

6. BAGIAN PEMASARAN

- Menentukan strategi pemasaran pra operasi

- Menentukan strategi pemasaran operasi

- Menentukan strategi pemasaran pasca

7. PIMPINAN PROYEK

- Mengawasi secara keseluruhan proses pelaksanaan pekerjaan

- Mempertanggungjawabkan hasil kerja kepada perusahaan

- Mempertanggungjawabkan kinerja keuangan proyek kepada perusahaan

- Mengeksekusi komplain tim proyek

DAFTAR BARANG YANG DIPERLUKAN

Daftar barang yang diperlukan perlu ditentukan sesuai kebutuhan, yang ditetapkan oleh pimpinan proyek.

STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE (SOP) LAUNDRY KILOAN

KETENTUAN KARYAWAN

1. Bagian penerimaan pelanggan merangkap kasir

2. Bagian pencucian

3. Bagian setrika merangkap bagian pengemasan

4. Supervisor (jika diperlukan dalam kasus ini untuk pembukaan laundry kiloan lebih dari satu dalam satu daerah domisili)

SISTEM KERJA

Dilakukan shift kerja dan rolling tugas agar lebih terkendali dan terkontrol

PROSEDUR PENANGANAN PELANGGAN

TAHAP I

Penerimaan Pelanggan

Dilakukan oleh bagian penerimaan pelanggan merangkap administrasi / kasir

1. Cucian kotor diterima oleh bagian penerima pelanggan.

2. Penerima pelanggan wajib menanyakan mengenai pakaian yang akan dicuci, apakah ada yang mudah luntur warnanya, atau ada yang harus dicuci khusus untuk menghindari kesalahan pencucian.

3. Sambil menunggu cucian kotor ditimbang dan pembuatan nota, konsumen diminta menunggu ditempat yang telah disediakan.

4. Cucian tersebut kemudian ditimbang dan dihitung jumlah unit pakaian.

5. Setelah ditimbang, penerima pelanggan kemudian membuatkan nota pembayaran, nota tersebut berisi nama dan alamat pelanggan, berapa jumlah kilogram dan berapa jumlah unit pakaian yang akan di-laundry, dan berapa total pembayarannya, serta keterangan lain (jika diperlukan)

6. Jika terdapat layanan pemilihan pewangi pakaian, pelanggan dipersilakan untuk memilih pewangi sesuai yang diinginkan pelanggan. Dan ditulis dalam nota pembayaran tersebut.

7. Nota pembayaran rangkap ke-1 tersebut kemudian diberikan kepada konsumen.

8. Jika konsumen membayar lunas dimuka, maka nota tersebut dicap “LUNAS” oleh bagian penerimaan pelanggan.

9. Jika konsumen belum membayar, maka pembayaran dapat dilakukan pada saat pengambilan cucian.

TAHAP II

Pada usaha/bisnis laundry kiloan kita mengenal beberapa tahapan proses:

1. Pemilahan Jenis Pakaian

  • Kenali tanda/label pada pakaian, biasanya ada instruksi pencucian dan jenis kainnya.
  • Pisahkan pakaian yang dapat dicuci menggunakan air (laundry) atau harus menggunakan teknik pencucian dry cleaning.
  • Pisahkan pakaian luntur atau tidak luntur.
  • Pisahkan pakaian putih dan bukan.
  • Pisahkan pakaian bernoda berat yang memerlukan proses penghilangan noda khusus(spotting)

2. Spotting Laundry Processing | Proses Spotting | Proses pembersihan noda

Pada bagian kerah kemeja, atau lengan bawah(ketiak) biasanya memerlukan treatment khusus pembersihan noda atau pada noda-noda khusus: seperti noda oli, noda sambal, noda kecap, noda tinta, noda darah,dll

3. Pre-Wash Process | Proses Pre-Wash | Proses sebelum pencucian

Proses pre-wash ini dilakukan di mesin cuci atau diluar dengan proses perendaman, sebelum kepada proses pencucian utama, antara lain:

  • Proses Pemutihan Pakaian menggunakan pemutih laundry (Bleaching).
  • Proses Emulsifikasi atau pengekstrakan noda lemak, seperti pakaian-pakaian bengkel yang penuh noda oli
  • Proses mematikan bakteri atau kuman ( Disinfektasi ) pada pakaian, dengan menggunakan disinfectant
  • dll

4. Proses Pencucian utama | Washing Laundry Processing

Proses pencucian menggunakan deterjen dapat ditambahkan additive chemicals lain seperti alkali, emulsi, atau oxybooster tergantung tingkat kekotoran cucian dan jenis bahan kain pakaian. Juga tergantung mesin yang digunakan mesin cuci otomatis atau bukan.

5. Proses Pembilasan | Rinsing Laundry Processing

Proses pembilasan tergantung jenis mesin yang dipakai jika mesin cuci otomatis (front loading) biasanya jadi satu pada menu Quick Wash (Cuci Cepat), tergantung deterjen dan kimia yang dipakainya, apakah memungkinkan melakukan proses Quick Wash (Cuci Cepat), semakin deterjen anda mengandung busa banyak, semakin anda perlu melakukan perulangan proses pembilasan, disarankan tidak menggunakn Quick Wash untuk pencucian heavy duty (noda berat) dikarenakan kandungan alkali dan surfaktan yang belum netral, untuk itu gunakan bahan kimia sour/neutralizer untuk membantu proses pembilasan. Dan juga menurunkan Ph Cucian kembali ke pH netral.

6. Proses Pelembutan | Softening Process

Agar pakaian nyaman dipakai proses pelembutan serat kain sangat diperlukan, selain melembutkan softener bersifat asam dengan ph rendah seperti sour sehingga membantu menetralkan ph pada serat kain, Ph cucian tidak netral dapat menyebabkan iritasi kulit.

7. Proses Pengeringan | Drying Laundry Processing

Pada proses pengeringan disarankan menggunakan mesin tumbler dryer, mesin pengering yang berputar, agar pengeringan lebih sempurna, bukan hanya proses uap panas.Dan hati-hati pada mesin dryer gas, karena corong uap asap gas biasanya hitam dan menempel pada pakaian, jika mengalami masalah ini, silahkan hubungi technical support kami

TAHAP III

Setrika Cucian Bersih

Dilakukan oleh bagian setrika

1. Box berisi cucian bersih tersebut kemudian dimasukkan ke ruang setrika untuk disetrika.

2. Penyetrika harus menyetrika satu box sampai selesai sebelum beralih kepada box lainnya untuk menghindari tertukarnya pakaian antara konsumen yang satu dengan konsumen yang lain.

3. Cara menyetrika yang baik adalah dengan memperhatikan bahan kain yang akan disetrika, misalnya untuk bahan kain yang tipis atau sutra, cara menyetrika tidak boleh terlalu panas. Sedang untuk pakaian berbahan jins, setrika dengan panas secukupnya. Oleh karenanya pengetahuan tentang berbagai jenis pakaian atau kain mutlak untuk dimiliki.

TAHAP IV

Bagian setrika merangkap bagian pengemasan

1. Cucian yang sudah disetrika kemudian dikemas dengan menggunakan plastic kemasan tersendiri. Tujuannya adalah agar cucian tetap rapid dan wangi sampai dengan diambil oleh konsumen.

2. Sebelum dikemas, bagian pengemasan harus memastikan bahwa pakaian yang dikemas telah sesuai baik dari segi nomor urut maupun jumlah pakaian, dicocokkan dengan nota rangkap ke-2.

3. Pengemasan tidak boleh dipaksakan, artinya pengemasan harus memperhatikan kerapihan pakaian yang telah disetrika. Jika satu kemasan tidak cukup, gunakan dua kemasan atau lebih. Misalnya : baju-baju kerja dikemas tersendiri, celana jins juga dikemas tersendiri. Pada laundry kiloan, tahapan finishing ini sangatlah penting dimana karakter konsumen Indonesia yang menyukai wewangian, untuk itu tahapan inilah yang menjadi kunci dari memberikan sentuhan wangi pada pakaian, dengan menggunakan parfum khusus laundry, siarankan solvent base prefume filler,bukan waterbase perfume filler yang disemprotkan sebelum di packing.Perbedaan dan efek Parfum Khusus Laundry bisa tanyakan ke bagian Technical Support.

4. Kemasan tersebut diselotip supaya rapi.

5. Setelah dikemas tersebut, cucian bersih kemudian dimasukkan dalam tas plastic berlogo khusus yang bagian luarnya telah ditempeli nota rangkap ke-2.

6. Setelah selesai, cucian bersih yang telah selesai dikemas tersebut kemudian ditempatkan pada ruang penyimpanan untuk memudahkan pengambilan.

TAHAP V

Serah Terima dan Pembayaran

Dilakukan oleh bagian administrasi / kasir

1. Konsumen yang akan mengambil cucian, diminta menunjukkan nota rangkap ke-1

2. Setelah itu petugas mengambil cucian pada tempat penyimpanan sesuai dengan nota yang ditunjukkan konsumen.

3. Jika konsumen belum membayar (nota belum di cao lunas), maka petugas wajib mengingatkan konsumen untuk melakukan pembayaran.

4. Setelah pembayaran selesai, nota tersebut di cap “LUNAS”

5. Kemudian cucian yang sudah selesai diproses tersebut kemudian diserahterimakan kepada konsumen.

6. Konsumen dipersilakan untuk mengecek pakaiannya, apakah telah sesuai.

7. Jika telah selesai, nota rangkap ke-1 (yang telah dicap “TELAH DIAMBIL” diserahkan kepada konsumen, sedangkan nota rangkap ke-2 diarsipkan sebagai bukti transaksi.

PROSEDUR KOMPLAIN PELANGGAN

Komplain diterima oleh administrasi / kasir / supervisor (jika ada)

Ditanggungjawabi oleh semua bagian yang terkait

1. Komplain kurang bersih langsung direspon dan dikerjakan pada bagian yang dikomplain dengan sungguh-sungguh, tanpa alas an apapun dan langsung dikerjakan.

2. Komplain pakaian yang dicuci rusak atau luntur, harus dipastikan hal tersebut akibat proses pencucian atau akibat pengerjaan. Jika benar, harus ditanggungjawabi supaya konsumen tidak kecewa.

3. Komplain pakaian hilang, harus dipastikan bahwa kehilangan tersebut akibat proses pengerjaan yang tertukar dengan konsumen lain. Jika benar, harus ditanggungjawabi supaya konsumen tidak kecewa disertai permintaan maaf bahwa hal tersebut bukan disengaja, dan memungkinkan untuk diberi voucer gratis untuk pencucian slanjutnya. Untuk meminimalisir komplain pakaian hilang, pada waktu serah terima pakaian yang telah bersih kepada konsumen, bagian kasir harus meminta konsumen untuk memeriksa terlebih dahulu sebelum meninggalkan tempat.

PROSEDUR BAHAN BAKU

Penetapan & Penghitungan

1. Bahan baku harus dihitung untuk beban per kilogram cucian agar dapat ditentuakan penggunaan bahan baku dan perkiraan biayanya.

2. Bahan baku yang dibeli harus dikemas perplastik takaran untuk per kilogram cucian, sehingga memudahkan ukuran bahan baku dalam melakukan proses pengerjaan pencucian.

3. Harga beli bahan baku dibagi jumlah plastic takaran yang dihasilkan untuk mendapatkan biaya bahan baku per kilogram cucian.

4. Bahan baku hilang atau berkurang tanpa sebab yang jelas menjadi tanggungan para karyawan.

Pembelanjaan Bahan Baku

1. Stok bahan baku harus dicatat dalam kartu stok agar pengeluaran bahan baku terkontrol.

2. Wajib melakukan pemesanan atau pembelian bahan baku jika stok bahan baku sudah pada kondisi sisa maksimum 30%, minimum 20%.

0 komentar:

Posting Komentar